Jumat, 17 Juni 2016

Kun Anta

Di tengah malam yang hampir pagi ini aku terjaga. Mendengar lagu-kun Anta sedikit membuatku tidak meras kesepian. Tiap kata aku nyanyikan tanpa ku hiraukan jika ada yang mendengar.


Liujarihim, qoldat tu zohiru ma fihim
Pabadautu shakhson a-khar, kai atafa-khar,
Wa zonan tu ana, anni bizalika huztu ghina,
Fawajad tu anni kha-sir, fatilka mazohir,
La la,
La nahtajul ma-la,
Kai nazdada jama-la,
Jauharna huna,
Fi qalbi talala,
La la,
Nurdhin nasi bima-la,
Nardhohu la na ha-la,
Za-ka jamaluna,
Yasmu yataa’la
Oh Wo Oh (6x),
Kun anta tazdada jamala
Oh Wo Oh (6x),
Kun anta tazdada jamala…. lalala…
Attaqabbalhum, anna-su lastu qalliduhum,
Illa bima yurdhi-ni, kai urdhi-ni,
Sa akunu ana, mithli tamaman hazana,
Fakona a’ti takfini, za-ka yaqi-ni,
La la,
La nahtajul ma-la,
Kai nazdada jama-la,
Jauharna huna,
Fi qalbi talala,
La la,
Nurdhin nasi bima-la,
Nardhohu la na ha-la,
Za-ka jamaluna,
Yasmu yataa’la
Oh Wo Oh (6x)
Kun anta tazdada jamala
Oh Wo Oh (6x)
Saakunu ana,  man ardho ana, lan asa’ la liri dhohum,
Waakunu ana, ma ahwa ana, ma-li wama liridhohum,
Saakunu ana, man ardho ana, lan asa’ la liri dhohum,
Waakunu ana, ma ahwa ana, lan ardho ana biridhohum
La la,
La nahtajul ma-la,
Kai nazdada jama-la,
Jauharna huna,
Fi qalbi talala,
La la,
Nurdhin nasi bima-la,
Nardhohu la na ha-la,
Za-ka jamaluna,
Yasmu yataa’la
Oh Wo Oh (6x),
Kun anta tazdada jamala
Oh Wo Oh (6x)
Kun anta tazdada jamala

ku putar lagi berulang-ulang entah sudah berapa kali aku mendengarnya, jutaan kali? mungkin. lagu yang menceritakan tentang menjadi diri sendiri tak perlu bercrmin dari seseorang karna dirimu yang sebenarnya adalah yang terbaik.

tapi aku sendiri belum mengerti diriku sendiri. bagaimana bisa? entah aku juga tidak tau. aku bercermin hampir setiap hari tapi tak kutemukan hal yang special dalam diriku. seperti layaknya koran harian, jika tidak ada berita yang luar biasa koran itu akan terbuang begitu saja. 

aku mengerti mengapa mereka tidak mengizinkanku untuk berjalan terlalu jauh, karna mereka takut aku tak akan kembali atau tersesat di jalan. tapi jika aku terus disini aku akan bosan, jenuh, dan alain-lain. ahh ini tak salah hanya aku saja yang masih perlu pengertian karna mereka sudah kucup mengertiku. ku harap apa yang mereka inginkan sama dengan apa yang aku inginkan.Amien.

Jumat, 29 April 2016

Kembali

Kau adalah pria yang dulu pernah mencintai, menyayangi dan mengasihiku. Entah apa yang membuatnya berhenti melakukan itu semua dan pergi dari sisiku.

Jika kau bertanya padaku :
Apakah aku mengis? Ya, aku menangis.
Apakah aku kehilangan? Ya, aku sangat kegilangan. Karna saat itu aku benar-benar mencintaimu dan karna saai itu aku tak ingin pergi meninggalkanku.

Saat ini kau kembali lagi, membawakan bunga yang aku sukai. Tapi apa yang kau lakukan dulu membuatku sakit hati dan aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak mengingatmu lagi.

Kau adalah sebuah cerita indah yang akan ku ingat tapi takkan ku impikan.


Surabaya, 30 April 2016 12.14 AM

Bertemu denganmu

Saat bulan mulai nampak, saat itu pula matahari meredup. Aku mencintai saat-saat itu, saat langit membentang warna orange terang dengan sedikit goresan toska.
Sangat indah. Bagaimana denganmu?
kau masih melihat matahari yang bersinar membuat daun-daun kering dan terjatuh. Bahkan aspal yang begitu kokoh tampak mencair karna sinarnya.

Perlahan aku menitihkan air mata, membisikkan kata rindu untuknya yang kini berada di belahan dunia. Mengerti akan waktu dan jarak terasa begitu sulit, tapi sangat ku nikmati karna aku selalu menantu saat kita akan bertemu lagi.

Entah kapan dan bagaimana, aku akan tetap menanti dan jika waktu itu semakin dekat hatiku bergejolak, bergetar tak tentu hingga aku sulit untuk mengaturnya.

Tersenyum, tertawa dan menangis bahagia. Hanya itu yang lakukan saat menantimu di ujung jalan.


Surabaya, 30 April 2016 12.06 AM 

Selasa, 23 Februari 2016

Hai Bintang (Setitik cahaya indah di langit malam)

Hai bintang. Benda langit yang bercahaya indah. Benda langit yang berjarak bermil-mil jauhnya dari bumi. Hai Bintang. Bisakah kau sedikit mendekat denganku? tanpa menghilangkan cahayamu yang indah itu? karna saat ku lihat Bintang jatuh dilangit cahayanya perlahan menghilang. Hai Bintang. Mungkin beberapa orang mengacuhkan keberadaanmu, tapi bersamamu malam-malamku bersinar indah. Hai Bintang. Seperti yang ku tau kau memerlukan bulan untuk terus bercahaya. Apakah kau tidak memerlukakanku? Hai Bintang. Kenangan manis yang mungkin kau tidak tau bahwa aku selalu mengenang semua hal yang pernah kita lakukan bersama. Semua. Hai Bintang. Percayalah aku akan terus disini, bersama rasa ini dan dengan semua ini.

Hai Bintang. Masih bolehkah aku terus memanggil mu? meski kau tidak pernah menatapku tapi setidaknya melirikku dan jangan mengacuhkan ku.
Hai Bintang.

Surabaya, 23 Febuari 2016 16:25

Kamis, 18 Februari 2016

Rasaku

Ini hanya kisah sederhana. Sesederhana kau mengedipkan mata, atau sesederhana kau bernafas. Meski semua ini sederhana, tapi ada saja debu yang ingin masuk ke mata atau virus yang ingin hinggap di setiap nafasmu. Aku mencintaimu. Sederhana bukan? iya sederhana tapi untuk memperthankan perasaan itu yang terasa begitu sulit. Cinta memang banyak bentuknya, banyak rasanya, dan masih banyak - banyak yang lain. Aku juga percaya perbedaan tidak menjadi suatu halangan dalam hubungan percintaan. Tapi entah apa yang membuat semua kepercayaanku atas semua itu hilang. "Aku mencintai mu" kalimat yang selalu aku ingat agar rasa itu masih sama di setiap bulannya, kita tak lagi berfungsi. Serasa magic itu hilang seketika. Debu akan tetap masuk jika kita tidak menyadarinya, dan virus akan tetap terhirup jika kita tidak memilih tempat yang sehat. Jika debu dan virus sudah masuk bagaimana keadaammu? Sakit? perih? ada sedikit air mata yang tumpah? Kalau sudah begitu apa yang akan kau lakukan? Pasti mencoba membersihkanya agar tidak terlalu sakit dan parah. Apapun caranya kau akan lakukan karna tanpa mata kau tidak bisa melihat dan hidung mu yang merah dan lembab itu akan menyulitkan mu bernafas. Aku mencintaimu. Aku tak peduli debu yang akan berubah menjadi sebuah angin puting beliung atau bahkan virus yang akan berkembang menjadi ganas, aku akan sebisa mungkin melawannya karna aku mencintaimu.


Surabaya, 19 Febuari 2016 01:13

Rabu, 09 Desember 2015

Friendship

Sahabat. Mereka adalah saksi saat kita bertumbuh menjadi manusia yang lebih baik. Mereka akan selalu ada, bahkan saat 'kita' tak membuhtuhkanya. Saat jauh itulah saat-saat yang sangat hampa. Hampa tanpa ketawa Mereka, tangis Mereka, cerita Mereka, atau kekonyolan Mereka.

Waktu terus berjalan, kita akan bertemu dengan teman-teman baru, sibuk dengan dunia baru, atau bahkan mulai menjajali apa saja yang baru. Teman-teman barumu mengubahmu menjadi manusia yang baru. Sahabatmu yang jauh darimu, mulai hilang komunikasi, tidak ada lagi ketawa, tangis dan cerita meski hanya via sosmed.

Kau lupa? Lupa bahwa mereka adalah saksi saat kau tersenyum polos dulu? Lupa karna teman-temanmu membawa mu ke dunia baru? Apa menurutmu mereka juga melupakan mu? Jika pemikiranmu seperti itu, kau salah. Salah besar. Coba tengok kebelakang? Masih ada mereka bukan? Mereka setia menunggumu, menunggu mu datang dan bercerita panjang lebar tentang dunia barumu itu. Itu yang mereka harapkan darimu, bukan pertanyaan basi saat tak sengaja bertemu "hey. Gimana kabarnya?" "sekarang sibuk apa?".

Bunga akan layu dan mati jika kita tidak merawatnya, begitu juga dengan suatu hubungan. Jika bunga itu ingin tetap hidup, rawatlah dengan baik. Beri pupuk dan terus sirami di pagi hari.